语文出版局砂拉越分局与星洲日报携手合作推广学习国文,2023年4月起,推出名为“语文的表达是文学的根基”(Bahasa Ekspresi Sastera Tunas)栏目。
ADVERTISEMENT
有关栏目将在每个月推出一次。联办单位也欢迎民众通过扫描QR Code发送作品。
REFLEKTIF, EMOSI, HARAPAN DAN OPTIMISME DALAM SAJAK
Oleh: Mohamad Faizal Jamil
SAJAK “Gambar-Lukisan Kenangan” karya Jocelyn Hu Jia En ini menggambarkan fungsi dan keindahan gambar sebagai medium yang menyimpan memori, emosi dan kisah masa lalu. Penulis menggunakan metafora dan personifikasi untuk memberikan dimensi puitis kepada gambar yang menjelaskan nilai sentimental gambar kepada manusia. Sajak ini juga menekankan kemampuan gambar untuk membawa senyuman, kerinduan dan pelbagai emosi lain.
Sajak ini bertemakan kenangan dan nostalgia. Gambar menjadi subjek utamanya sebagai alat untuk menyimpan kenangan dan momen indah dalam hidup. Ia membangkitkan nostalgia dan kerinduan terhadap masa lalu yang dirakamkan. Tema ini menonjolkan perasaan mendalam yang terikat pada gambar. Dari segi pemikiran pula dapat dilihat penulis cuba mengajak pembaca untuk merenungkan makna mendalam di sebalik gambar sebagai penjaga kenangan, pencetus emosi, simbol keabadian, penyimpan naratif hidup dan berfungsi sebagai penghubung antara masa kini dan masa lalu.
Dalam sajak ini, penulis cuba bermain dengan beberapa gaya bahasa antaranya penggunaan metafora seperti “coretan cahaya” dan “lukisan kenangan” yang memberikan gambaran puitis tentang gambar. Unsur personifikasi pula dijelmakan melalui bait-bait seperti “membawa senyuman dan kerinduan” yang memberikan sajak ini elemen emosi dan kehangatan. Selain itu, terdapat gaya bahasa imejan yang kuat untuk mencipta suasana nostalgia dan emosi seperti “mengabadikan detik-detik indah” dan “menghentikan masa seketika”. Namun yang paling ketara penggunaan repetisi atau pengulangan kata “gambar” pada awal setiap rangkap untuk menekankan kepentingannya sebagai tema utama sajak yang mencipta irama yang konsisten dan menguatkan mesej penulis. Terdapat juga kontras daripada segi emosi seperti “mencipta tawa” dan “mengalirkan air mata” yang mencerminkan pelbagai perasaan yang terkandung dalam kenangan. Nada sajak ini reflektif dan melankolik, mengajak pembaca untuk merenung tentang kenangan yang dirakam dan perasaan yang dikaitkan dengannya.
Antara kekuatan yang terdapat dalam sajak ini ialah penggunaan metaforanya yang kuat memberikan dimensi puitis dan mendalam terhadap konsep gambar. Nada nostalgia dan reflektif juga menjadikan sajak ini sangat menyentuh hati. Terdapat juga emosi yang beragam dalam sajak ini yang boleh dikatakan berjaya mengimbangi pelbagai emosi. Repetisi kata “gambar” pada setiap rangkap juga turut memberikan struktur yang mantap dan menekankan tema utama sajak, menjadikannya berkesan dan mudah diingati.
Namun begitu, bahasa yang digunakan penulis sedikit umum walaupun indah. Penulis perlu menonjolkan elemen yang lebih unik atau segar untuk membuat sajak lebih menonjol. Sajak ini bersifat universal, tetapi ketiadaan contoh naratif atau kenangan spesifik menjadikan pembaca sukar merasakan hubungan peribadi yang lebih mendalam dengan tema sajak. Sajak ini juga bersifat linear dan fokus kepada tema kenangan, namun mungkin terasa kurang dinamik kerana tiada unsur kejutan atau perspektif yang baharu.
Kesimpulannya, sajak “Gambar – Lukisan Kenangan” ialah karya yang puitis dan menyentuh hati dengan kekuatan pada penggambaran emosi dan penggunaan metafora yang indah. Dengan menambah elemen yang lebih spesifik atau bahasa yang lebih segar, sajak ini boleh menjadi lebih berkesan dalam meninggalkan kesan yang mendalam kepada pembaca.
Sajak “Melangkah ke Hadapan” karya Emilia Kong Ing Xin pula membawa tema motivasi dan semangat untuk terus maju walaupun menghadapi cabaran hidup. Sajak ini mengaspirasikan pembaca untuk tetap berpegang pada harapan dan keberanian walaupun melalui ujian dan kesulitan. Penulis cuba untuk membangkitkan semangat dan keyakinan, mendorong pembaca untuk terus melangkah ke hadapan dengan keberanian dan harapan, tanpa takut akan halangan yang mendatang.
Sajak ini bertemakan harapan dan optimisme yang terus menyala walaupun berhadapan dengan kegelapan dan cabaran hidup, seperti dalam baris “Walau gelap menyelubungi, cahaya harapan tetap bersemi”. Dari segi pemikiran, sajak ini dengan indah menyampaikan mesej motivasi dan inspirasi kepada pembaca untuk tetap teguh dan optimis dalam menghadapi cabaran kehidupan.
Dari segi gaya bahasa yang digunakan dalam sajak ini, penulis berjaya menonjolkan imejan atau penggambaran visual yang jelas seperti “Langit senja perlahan pudar” dan “Bintang-bintang mulai bersinar”. Penulis turut menggunakan unsur metafora untuk menggambarkan cabaran hidup dengan elemen seperti “Biar ribut menghalangi” dan “Langkah kecil mimpi besar”, menjadikan mesej motivasi dalam sajak lebih puitis dan bermakna. Terdapat juga unsur personifikasi melalui frasa “Angin berbisik kisah semalam”, di mana menambah suasana reflektif kepada sajak.
Selain itu, repetisi frasa seperti “Tanpa ragu tanpa gentar” dan “Biar hujan membasahi” memberikan penekanan kepada ketabahan dan keberanian. Elemen kontras antara kegelapan dan cahaya seperti dalam baris “Walau gelap menyelubungi, cahaya harapan tetap bersemi”, memberikan dimensi dramatik dan menekankan nilai harapan dalam menghadapi kesukaran. Sajak ini bernada positif dan penuh inspirasi dengan penggunaan kata-kata seperti “semangat berkobar-kobar”, “kekuatan tak terbendung”, dan “menuju cahaya kejayaan” untuk mendorong pembaca agar terus maju. Yang menarik, penulis berjaya menggunakan pilihan kata yang puitis seperti “menghentikan masa seketika” dan “teguh membina jiwa” yang memberikan sentuhan artistik yang menjadikan sajak ini lebih menyentuh perasaan.
Kekuatan sajak “Melangkah ke Hadapan” dapat dilihat daripada pesan motivasinya yang kuat, mendorong pembaca untuk terus optimis dan berusaha, walaupun berhadapan dengan rintangan. Selain itu, penggunaan gaya bahasa yang indah juga menjadi kelebihan sajak ini yang memberi dimensi puitis yang indah. Selain itu, nadanya yang optimis dan inspiratif juga mampu membangkitkan semangat pembaca. Sajak ini mempunyai struktur yang konsisten dan tersusun dengan baik.
Walau bagaimanapun, perbendaharaan kata yang lebih unik dapat memberikan impak yang lebih mendalam. Selain itu, kekurangan elemen naratif juga boleh menjadikan sajak ini agak abstrak tanpa elemen cerita yang spesifik. Penulis kurang fokus pada penemuan diri melalui sajak ini dan ia tidak dikembangkan secara mendalam.
Secara keseluruhan, sajak ini berjaya menggambarkan pemikiran yang penuh motivasi dan mendorong pembaca untuk terus optimis, gigih, dan berani menghadapi kehidupan dengan kekuatan dan harapan yang tidak pernah pudar.



ADVERTISEMENT
热门新闻





百格视频





ADVERTISEMENT